Bicaralah dengan Ilmu, Atau Diam

Sumber: smilingbody.ie

Hati-hati dengan orang-orang yang belum "sesempurna" dirimu dalam berpenampilan. Bisa jadi mereka sedang berproses mempelajari dan mengerti Islam jauh ke akar-akarnya. Hingga suatu ketika saat semua orang di dunia diuji keimanannya, bisa jadi merekalah yang paling kokoh kecintaannya pada Allah dan Rosul-Nya.

Berhenti menilai orang dari “katanya sih…” dan "kelihatannya sih...". Setiap orang berhak berproses dan belajar.

Berhentilah menuai kebencian, suudzon, mendiskriminasi orang lain yang tidak "sejalan" denganmu, debat kusir, menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, dan hal-hal negatif lain yang sebenarnya tidak berguna.

Jangan sampai kita lupa, bahwa agama kita mengajarkan 'rasa'. Rasa kasih, rasa sayang, rasa ikhlas, rasa syukur, rasa sabar, rasa empati, serta rasa-rasa lain yang dicintai Allah.

Karena ketika "rasa" itu hilang dari dalam hati kita, maka pikiran pun akan menjadi keras, bebal, tak bisa membedakan mana yang benar dan salah, serta menolak memikirkan hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.

Jangan jadi "tong kosong nyaring bunyinya". Bicaralah dengan ilmu. Jika tak punya ilmu, lebih baik diam, banyak-banyak mendengarkan dan membaca. Mintalah pada Allah agar dijauhkan dari kesesatan.

-Meutia A.-



Comments